Log in
Latest topics
» CHELSEA :: THE BLUESby faisalmik Thu Jan 07, 2016 9:31 am
» Bandar Koboi Tong Kiat @ Pekan Sungai Jerik
by MystiqueLove Sun Jun 21, 2015 4:26 am
» pasukan Pahang tengah power ni
by damien mikael Tue Mar 10, 2015 2:22 am
» 2 BUAH AIR-CON MURAH UNTUK DIJUAL
by anajo Fri Nov 28, 2014 8:33 pm
» Adakah anda sedang mencari peluang untuk menambah pendapatan hanya melalui internet sahaja?
by cucu cicit Wed Oct 08, 2014 2:38 pm
» Pantai Peranginan di Pekan
by cucu cicit Wed Aug 27, 2014 2:42 pm
» salam perkenalan kepada rodong2 seluruh pahang
by jai bentong Mon Dec 23, 2013 5:40 pm
» Perpustakaan Manga (Komik & Novel versi BM sahaja)
by Manga2 Mon Oct 21, 2013 4:50 pm
» Artis,Pelakon dan Penggiat Seni Berasal dari Pahang
by sayedchenor Fri Sep 13, 2013 7:05 pm
» Kemana hilangnya ilmu Pawang2 dan bomoh2 handal DiNegeri Pahang ini?
by sayedchenor Fri Sep 13, 2013 6:45 pm
MALAYSIA FUTSAL E-FANS & MEDIA 2010
Wed Apr 07, 2010 5:53 pm by Deto_8
Futsal E-fans & Media Edisi Ketiga Tahun 2010 dijangka diadakan pada 5hb June 2010, Sabtu.
Insya Allah PCC akan menghantar 1 team....
Meeting penyelarasan akan dibuat dalam masa terdekat.
Insya Allah PCC akan menghantar 1 team....
Meeting penyelarasan akan dibuat dalam masa terdekat.
Comments: 42
PCC MENYOKONG KEMPEN HARAPAN TANPA SUARA - KAMI PRIHATIN
Wed Apr 28, 2010 1:25 pm by sakur@86
Comments: 19
SAKARATUL MAUT
2 posters
:: SEMBANG UMUM :: ISLAMIC TALK
Page 1 of 1
SAKARATUL MAUT
Kematian
itu pasti menjelma. Hanya masa dan waktunya
yang tidak kita ketahui.Cuba kita amati. Mengapa
kebanyakan orang yg nazak, hampir ajal tidak dapat
berkata apa-apa.. lidahnya kelu, keras dan hanya mimik
mukanya yang menahan kesakitan ' sakaratul maut' .
Diriwayatkan sebuah hadis yg bermaksud: 'Hendaklah
kamu mendiamkan diri ketika azan, jika tidak Allah
akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya.'
Ini jelas menunjukkan, kita disarankan agar mendiamkan
diri, jangan berkata apa-apa pun semasa azan
berkumandang . Sebagai orang beragama Islam kita wajib
menghormati azan Banyak fadhilatnya . Jika lagu
kebangsaan kita diajar agar berdiri tegak dan diamkan
diri.
Mengapa ketika azan kita tidak boleh mendiamkan diri?
Lantas sesiapa yang berkata-kata ketika azan, Allah
akan kelukan lidahnya ketika nazak . Kita takut dengan
kelunya lidah kita semasa ajal hampir tiba maka kita
tidak dapat mengucap kalimah 'Lailahaillallah..' yang
mana sesiapa yang dapat mengucapkan kalimah ini ketika
nyawanya akan dicabut Allah dgn izinNya menjanjikan
syurga untuk mereka. Dari itu marilah kita sama-sama
menghormati azan dan mohon kepada Allah supaya lidah
ini tidak kelu semasa nyawa kita sedang dicabut.
'Ya Allah! Anugerahkanlah kematian kami dengan kematian
yang baik lagi mulia, lancarkan lidah kami mengucap kalimah 'Lailahaillallah.
.'
semasa sakaratul maut menghampiri kami.. Amin... amin.. amin Yarobbala'lamin..'
Kita boleh mengirimkan ribuan 'jokes' dan ' surat berantai' melalui
e-mail tetapi bila mengirimkan yang berkaitan dengan ibadah seringkali
berfikir 2 atau 3 kali......FIKIRKAN LAH, tepuk dada tanya iman.KU
Demi
Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab,
lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian
akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”.
(Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).
Datangnya Kematian Menurut Al Qur’an :
1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita
berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian.
Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah
ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh”.
Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk
membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali
Imran, 3:154)
2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang
kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan
dokter terbaik yang ada di muka bumi ini.
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di
dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan,
mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa
sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”.
Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu
(orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa
4:7
3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar.
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka
sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan
kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS al-Jumu’ah, 62:
4. Kematian datang secara tiba-tiba.
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari
Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam
rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana
dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS,
Luqman 31:34)
5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila
datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS, Al-Munafiqun, 63:11)
Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut
Sabda Rasulullah SAW : “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga
ratus pedang” (HR Tirmidzi)
Sabda Rasulullah SAW : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh
duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat
diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)
Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW .
Ka’b al-Ahbar berpendapat : “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang
dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan
sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang
menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.
Imam Ghozali berpendapat : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut
menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang
sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat
nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga
kaki”.
Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang
sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan
satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran
sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka
dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. “Wahai
manusia !”, kata pria tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh
tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas
sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.”
Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan
tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika
kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal
Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari
negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses
sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik),
seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.
Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat
rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang
selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul
maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak.
Demikianlah rencana Allah. Wallahu a’lam bis shawab.
Sakaratul Maut Orang-orang Zhalim
Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan
Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang
zhalim. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai
seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua
mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat
menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun
pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan
memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku
kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat
Allah jauh lebih dahsyat dari itu.
Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah
menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik
paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh
(yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita
ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah
yang terbuat dari timah keras.
Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh
dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi
sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan
kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.
Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim
(berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul
dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu
dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan
terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu
menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS Al-An’am 6:93)
(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat
lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata);
“Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat
menjawab): “Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu
kerjakan”. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya.
Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu. (QS,
An-Nahl, 16 : 28-29)
Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua
Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zhalim, si malaikat akan berkata, “Semoga
Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa
hadir kami ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir
menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu.
Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! “ Ketika itulah orang yang
sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.
Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh
mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut
mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda,
“Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah
diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau
di neraka”.
Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zhalim di
neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan
siksa neraka”. Naudzu bila min dzalik!
Sakaratul Maut Orang-orang Yang Bertaqwa
Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa
Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi
yang sangat harum.
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan
oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”.
Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan
sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat
bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya,
mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala
apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang
yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para
malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Assalamu alaikum, masuklah kamu ke
dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS, An-Nahl, 16 :
30-31-32)
Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang
akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiaralah,
wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa
menunggumu”.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam
jalan yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang
dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut,
di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan jembatan Sirath-al mustaqim,
dan seterusnya.
Allahumma Amin.
itu pasti menjelma. Hanya masa dan waktunya
yang tidak kita ketahui.Cuba kita amati. Mengapa
kebanyakan orang yg nazak, hampir ajal tidak dapat
berkata apa-apa.. lidahnya kelu, keras dan hanya mimik
mukanya yang menahan kesakitan ' sakaratul maut' .
Diriwayatkan sebuah hadis yg bermaksud: 'Hendaklah
kamu mendiamkan diri ketika azan, jika tidak Allah
akan kelukan lidahnya ketika maut menghampirinya.'
Ini jelas menunjukkan, kita disarankan agar mendiamkan
diri, jangan berkata apa-apa pun semasa azan
berkumandang . Sebagai orang beragama Islam kita wajib
menghormati azan Banyak fadhilatnya . Jika lagu
kebangsaan kita diajar agar berdiri tegak dan diamkan
diri.
Mengapa ketika azan kita tidak boleh mendiamkan diri?
Lantas sesiapa yang berkata-kata ketika azan, Allah
akan kelukan lidahnya ketika nazak . Kita takut dengan
kelunya lidah kita semasa ajal hampir tiba maka kita
tidak dapat mengucap kalimah 'Lailahaillallah..' yang
mana sesiapa yang dapat mengucapkan kalimah ini ketika
nyawanya akan dicabut Allah dgn izinNya menjanjikan
syurga untuk mereka. Dari itu marilah kita sama-sama
menghormati azan dan mohon kepada Allah supaya lidah
ini tidak kelu semasa nyawa kita sedang dicabut.
'Ya Allah! Anugerahkanlah kematian kami dengan kematian
yang baik lagi mulia, lancarkan lidah kami mengucap kalimah 'Lailahaillallah.
.'
semasa sakaratul maut menghampiri kami.. Amin... amin.. amin Yarobbala'lamin..'
Kita boleh mengirimkan ribuan 'jokes' dan ' surat berantai' melalui
e-mail tetapi bila mengirimkan yang berkaitan dengan ibadah seringkali
berfikir 2 atau 3 kali......FIKIRKAN LAH, tepuk dada tanya iman.KU
Demi
Allah, seandainya jenazah yang sedang kalian tangisi bisa berbicara sekejab,
lalu menceritakan (pengalaman sakaratul mautnya) pada kalian, niscaya kalian
akan melupakan jenazah tersebut, dan mulai menangisi diri kalian sendiri”.
(Imam Ghozali mengutip atsar Al-Hasan).
Datangnya Kematian Menurut Al Qur’an :
1. Kematian bersifat memaksa dan siap menghampiri manusia walaupun kita
berusaha menghindarkan resiko-resiko kematian.
Katakanlah: “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah
ditakdirkan akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh”.
Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk
membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. (QS Ali
Imran, 3:154)
2. Kematian akan mengejar siapapun meskipun ia berlindung di balik benteng yang
kokoh atau berlindung di balik teknologi kedokteran yang canggih serta ratusan
dokter terbaik yang ada di muka bumi ini.
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendati pun kamu di
dalam benteng yang tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan,
mereka mengatakan: “Ini adalah dari sisi Allah”, dan kalau mereka ditimpa
sesuatu bencana mereka mengatakan: “Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)”.
Katakanlah: “Semuanya (datang) dari sisi Allah”. Maka mengapa orang-orang itu
(orang munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun? (QS An-Nisa
4:7
3. Kematian akan mengejar siapapun walaupun ia lari menghindar.
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka
sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan
kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan
kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS al-Jumu’ah, 62:
4. Kematian datang secara tiba-tiba.
Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari
Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam
rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana
dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS,
Luqman 31:34)
5. Kematian telah ditentukan waktunya, tidak dapat ditunda atau dipercepat
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila
datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS, Al-Munafiqun, 63:11)
Dahsyatnya Rasa Sakit Saat Sakaratul Maut
Sabda Rasulullah SAW : “Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga
ratus pedang” (HR Tirmidzi)
Sabda Rasulullah SAW : “Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh
duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat
diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek ?” (HR Bukhari)
Atsar (pendapat) para sahabat Rasulullah SAW .
Ka’b al-Ahbar berpendapat : “Sakaratul maut ibarat sebatang pohon berduri yang
dimasukkan kedalam perut seseorang. Lalu, seorang lelaki menariknya dengan
sekuat-kuatnya sehingga ranting itupun membawa semua bagian tubuh yang
menyangkut padanya dan meninggalkan yang tersisa”.
Imam Ghozali berpendapat : “Rasa sakit yang dirasakan selama sakaratul maut
menghujam jiwa dan menyebar ke seluruh anggota tubuh sehingga bagian orang yang
sedang sekarat merasakan dirinya ditarik-tarik dan dicerabut dari setiap urat
nadi, urat syaraf, persendian, dari setiap akar rambut dan kulit kepala hingga
kaki”.
Imam Ghozali juga mengutip suatu riwayat ketika sekelompok Bani Israil yang
sedang melewati sebuah pekuburan berdoa pada Allah SWT agar Ia menghidupkan
satu mayat dari pekuburan itu sehingga mereka bisa mengetahui gambaran
sakaratul maut. Dengan izin Allah melalui suatu cara tiba-tiba mereka
dihadapkan pada seorang pria yang muncul dari salah satu kuburan. “Wahai
manusia !”, kata pria tersebut. “Apa yang kalian kehendaki dariku? Limapuluh
tahun yang lalu aku mengalami kematian, namun hingga kini rasa perih bekas
sakaratul maut itu belum juga hilang dariku.”
Proses sakaratul maut bisa memakan waktu yang berbeda untuk setiap orang, dan
tidak dapat dihitung dalam ukuran detik seperti hitungan waktu dunia ketika
kita menyaksikan detik-detik terakhir kematian seseorang. Mustafa Kemal
Attaturk, bapak modernisasi (sekularisasi) Turki, yang mengganti Turki dari
negara bersyariat Islam menjadi negara sekular, dikabarkan mengalami proses
sakaratul maut selama 6 bulan (walau tampak dunianya hanya beberapa detik),
seperti dilaporkan oleh salah satu keturunannya melalui sebuah mimpi.
Rasa sakit sakaratul maut dialami setiap manusia, dengan berbagai macam tingkat
rasa sakit, ini tidak terkait dengan tingkat keimanan atau kezhaliman seseorang
selama ia hidup. Sebuah riwayat bahkan mengatakan bahwa rasa sakit sakaratul
maut merupakan suatu proses pengurangan kadar siksaan akhirat kita kelak.
Demikianlah rencana Allah. Wallahu a’lam bis shawab.
Sakaratul Maut Orang-orang Zhalim
Imam Ghozali mengutip sebuah riwayat yang menceritakan tentang keinginan
Ibrahim as untuk melihat wajah Malaikatul Maut ketika mencabut nyawa orang
zhalim. Allah SWT pun memperlihatkan gambaran perupaan Malaikatul Maut sebagai
seorang pria besar berkulit legam, rambut berdiri, berbau busuk, memiliki dua
mata, satu didepan satu dibelakang, mengenakan pakaian serba hitam, sangat
menakutkan, dari mulutnya keluar jilatan api, ketika melihatnya Ibrahim as pun
pingsan tak sadarkan diri. Setelah sadar Ibrahim as pun berkata bahwa dengan
memandang wajah Malaikatul Maut rasanya sudah cukup bagi seorang pelaku
kejahatan untuk menerima ganjaran hukuman kejahatannya, padahal hukuman akhirat
Allah jauh lebih dahsyat dari itu.
Kisah ini menggambarkan bahwa melihat wajah Malakatul Maut saja sudah
menakutkan apalagi ketika sang Malaikat mulai menyentuh tubuh kita, menarik
paksa roh dari tubuh kita, kemudian mulai menghentak-hentak tubuh kita agar roh
(yang masih cinta dunia dan enggan meninggalkan dunia) lepas dari tubuh kita
ibarat melepas akar serabut-serabut baja yang tertanam sangat dalam di tanah
yang terbuat dari timah keras.
Itulah wajah Malaikatul Maut yang akan mendatangi kita kelak dan memisahkan roh
dari tubuh kita. Itulah wajah yang seandainya kita melihatnya dalam mimpi
sekalipun maka kita tidak akan pernah lagi bisa tertawa dan merasakan
kegembiraan sepanjang sisa hidup kita.
Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim
(berada) dalam tekanan-tekanan sakratulmaut, sedang para malaikat memukul
dengan tangannya, (sambil berkata): “Keluarkanlah nyawamu”. Di hari ini kamu
dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan
terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu
menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya. (QS Al-An’am 6:93)
(Yaitu) orang-orang yang dimatikan oleh para malaikat dalam keadaan berbuat
lalim kepada diri mereka sendiri, lalu mereka menyerah diri (sambil berkata);
“Kami sekali-kali tidak mengerjakan sesuatu kejahatan pun”. (Malaikat
menjawab): “Ada, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang telah kamu
kerjakan”. Maka masukilah pintu-pintu neraka Jahanam, kamu kekal di dalamnya.
Maka amat buruklah tempat orang-orang yang menyombongkan diri itu. (QS,
An-Nahl, 16 : 28-29)
Di akhir sakaratul maut, seorang manusia akan diperlihatkan padanya wajah dua
Malaikat Pencatat Amal. Kepada orang zhalim, si malaikat akan berkata, “Semoga
Allah tidak memberimu balasan yang baik, engkaulah yang membuat kami terpaksa
hadir kami ke tengah-tengah perbuatan kejimu, dan membuat kami hadir
menyaksikan perbuatan burukmu, memaksa kami mendengar ucapan-ucapan burukmu.
Semoga Allah tidak memberimu balasan yang baik ! “ Ketika itulah orang yang
sekarat itu menatap lesu ke arah kedua malaikat itu.
Ketika sakaratul maut hampir selesai, dimana tenaga mereka telah hilang dan roh
mulai merayap keluar dari jasad mereka, maka tibalah saatnya Malaikatul Maut
mengabarkan padanya rumahnya kelak di akhirat. Rasulullah SAW pernah bersabda,
“Tak seorangpun diantara kalian yang akan meninggalkan dunia ini kecuali telah
diberikan tempat kembalinya dan diperlihatkan padanya tempatnya di surga atau
di neraka”.
Dan inilah ucapan malaikat ketika menunjukkan rumah akhirat seorang zhalim di
neraka, “Wahai musuh Allah, itulah rumahmu kelak, bersiaplah engkau merasakan
siksa neraka”. Naudzu bila min dzalik!
Sakaratul Maut Orang-orang Yang Bertaqwa
Sebaliknya Imam Ghozali mengatakan bahwa orang beriman akan melihat rupa
Malaikatul Maut sebagai pemuda tampan, berpakaian indah dan menyebarkan wangi
yang sangat harum.
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: “Apakah yang telah diturunkan
oleh Tuhanmu?” Mereka menjawab: “(Allah telah menurunkan) kebaikan”.
Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Dan
sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik dan itulah sebaik-baik tempat
bagi orang yang bertakwa, (yaitu) surga Adn yang mereka masuk ke dalamnya,
mengalir di bawahnya sungai-sungai, di dalam surga itu mereka mendapat segala
apa yang mereka kehendaki. Demikianlah Allah memberi balasan kepada orang-orang
yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para
malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): “Assalamu alaikum, masuklah kamu ke
dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan”. (QS, An-Nahl, 16 :
30-31-32)
Dan saat terakhir sakaratul mautnya, malaikatpun akan menunjukkan surga yang
akan menjadi rumahnya kelak di akhirat, dan berkata padanya, “Bergembiaralah,
wahai sahabat Allah, itulah rumahmu kelak, bergembiralah dalam masa-masa
menunggumu”.
Wallahu a’lam bish-shawab.
Semoga kita yang masih hidup dapat selalu dikaruniai hidayah-Nya, berada dalam
jalan yang benar, selalu istiqomah dalam keimanan, dan termasuk umat yang
dimudahkan-Nya, selama hidup di dunia, di akhir hidup, ketika sakaratul maut,
di alam barzakh, di Padang Mahsyar, di jembatan jembatan Sirath-al mustaqim,
dan seterusnya.
Allahumma Amin.
Jeck Sparow- A.D.O
- Posts : 1467
Points : 1874
Join date : 15/05/2009
Location : Bera
Re: SAKARATUL MAUT
" MENGHADAPI KEGONCANGAN SAKARATUL MAUT " yang ditulis oleh JADDAL ATIF memang amat menarik. Bagi aku la. Tak tau plak korang rase macam mane.
Artikel tersebut ada menyatakan bahawa terdapat 6 kegoncangan kematian:
1. Mati datang tiba-tiba
2. Mati itu terlalu sakit
3. Melihat wajah malaikat maut
4. Mendengar kutukan atau pujian malaikat
5. Melihat bakal tempat tinggal di akhirat
6. Menghadapi godaan syaitan
Artikel tersebut ada menyatakan bahawa terdapat 6 kegoncangan kematian:
1. Mati datang tiba-tiba
2. Mati itu terlalu sakit
3. Melihat wajah malaikat maut
4. Mendengar kutukan atau pujian malaikat
5. Melihat bakal tempat tinggal di akhirat
6. Menghadapi godaan syaitan
Re: SAKARATUL MAUT
Mati datang tiba-tiba
Ya, betul!!! Mati itu datang dengan tiba-tiba. Atau anda kurang setuju dengan pernyataan tersebut? Atau anda tahu bila anda akan mati? Aku memang da tau yang ko tak tau kan??? Hehehe... Walaupun mati itu datang-nya dengan tiba-tiba, tapi aku tak paham kenapa anda, anda, anda dan anda (dan aku juga) masih lagi tak insaf-insaf. Bawak-bawak la bertaubat cepat-cepat. Yang aku paling tak tahan-nye ada antara kita ni bajet hidup lama, siap boleh cakap; " Ha, aku nanti umur sekian-sekian aku bertaubat la. Sekarang ni muda lagi. Mati lambat lagi. " Macam mana kalau anda mati esok? Atau sejam lagi? Atau seminit lagi? FIKIRKAN sendiri.
Re: SAKARATUL MAUT
Mati itu terlalu sakit
Ada riwayat mengatakan Rasulullah s.a.w. ada menyifatkan bahawa sakit mati itu seperti ditetak 300 bilah pedang. Macam mana tu? Aku tak tau. Sebab tak pernah rase lagi. Kalau sape yang pernah rase, bley la kongsi-kan pengalaman anda di sini.
Rasulullah s.a.w. sendiri mengalami demam panas dua minggu menjelang detik kewafatan baginda. Pada saat-saat akhir itu, rasulullah memasukkan tangan ke dalam bejana lalu dianbil air dan disapukan ke mukanya serta dilurutkan sampai ke rambutnya lalu berdoa: " Ya Allah, bantulah aku dalam menghadapi ujian kematian ini, lunakkanlah aku di atas kematian ini wahai Tuhan. "
Doa rasulullah itu didengari oleh anaknya Fatimah. Fatimah menangis lalu berkata, " Wahai ayahanda-ku Rasulullah, masakan ayahanda seorang rasul merasakan kesakitan mati. " Nabi memegang tangan Fatimah lalu bersabda: " Wahai Fatimah, ini sahaja kesakitan buat ayah, selepas ini ayah tidak akan merasakan kesakitan lagi... "
Kesakitan mati itu berlainan bagi setiap orang. Kematian orang yang taat lain rasa-nya. Kematian orang yang derhaka juga lain rasa-nya. Rasulullah s.a.w. berkata kepada Barra' bin Azib yang bermaksud, " Wahai Barra', orang yang baik itu, waktu malaikat maut mencabut nyawa-nya, malaikat akan mencabut-nya dengan lunak sekali seperti air yang jatuh dari atas mengalir ke bawah. "
Ada riwayat mengatakan Rasulullah s.a.w. ada menyifatkan bahawa sakit mati itu seperti ditetak 300 bilah pedang. Macam mana tu? Aku tak tau. Sebab tak pernah rase lagi. Kalau sape yang pernah rase, bley la kongsi-kan pengalaman anda di sini.
Rasulullah s.a.w. sendiri mengalami demam panas dua minggu menjelang detik kewafatan baginda. Pada saat-saat akhir itu, rasulullah memasukkan tangan ke dalam bejana lalu dianbil air dan disapukan ke mukanya serta dilurutkan sampai ke rambutnya lalu berdoa: " Ya Allah, bantulah aku dalam menghadapi ujian kematian ini, lunakkanlah aku di atas kematian ini wahai Tuhan. "
Doa rasulullah itu didengari oleh anaknya Fatimah. Fatimah menangis lalu berkata, " Wahai ayahanda-ku Rasulullah, masakan ayahanda seorang rasul merasakan kesakitan mati. " Nabi memegang tangan Fatimah lalu bersabda: " Wahai Fatimah, ini sahaja kesakitan buat ayah, selepas ini ayah tidak akan merasakan kesakitan lagi... "
Kesakitan mati itu berlainan bagi setiap orang. Kematian orang yang taat lain rasa-nya. Kematian orang yang derhaka juga lain rasa-nya. Rasulullah s.a.w. berkata kepada Barra' bin Azib yang bermaksud, " Wahai Barra', orang yang baik itu, waktu malaikat maut mencabut nyawa-nya, malaikat akan mencabut-nya dengan lunak sekali seperti air yang jatuh dari atas mengalir ke bawah. "
Re: SAKARATUL MAUT
Walaubagaimanapun, sakit-nya mati itu tetap terasa. Proses mencabut nyawa bermula apabila malaikat maut beada di bahagian kepala dan akan mencabut nyawa dari bahagian ubun-ubun, di-rentap lalu bergegar tubuh. Pada waktu itu dari bahagian tumit ke bawah sudah tidak bernyawa lagi. Kemudian di-tarik lagi dan ketika itu bahagian lutut ke bawah pula sudah tidak bernyawa. Dan begitulah seterus-nya. sampai nyawa di kerongkong dan ketika itulah pintu taubat ditutup (mengikut sesetengah pandangan ulama).
Nabi Muhammad s.a.w. membayangkan malaikat mencabut nyawa orang yang derhaka umpama satu guni yang penuh dengan gandum dan diletakkan satu cangkuk yang besar lalu direntap cangkuk itu sampai ke bawah lalu terburailah isi-nya. Sungguh kasar dan keras kerja malaikat maut terhadap orang yang menderhakai Allah.
Nabi Muhammad s.a.w. membayangkan malaikat mencabut nyawa orang yang derhaka umpama satu guni yang penuh dengan gandum dan diletakkan satu cangkuk yang besar lalu direntap cangkuk itu sampai ke bawah lalu terburailah isi-nya. Sungguh kasar dan keras kerja malaikat maut terhadap orang yang menderhakai Allah.
Re: SAKARATUL MAUT
Melihat wajah malaikat maut
Malaikat maut akan datang dengan wajah yang berbeza. Jika orang soleh, malaikat datang dengan wajah yang lembut dan indah. Dengan bau yang harum. Ketika itu orang yang hampir mati itu akan mendapat ketenangan untuk melafazkan kalimah syahadah.
Namun, bagi orang fasik, malaikat maut akan datang dengan wajah yang mengerikan. Keadaan ini akan menambah derita selain derita sakatul maut yang sedia dihadapi. Waktu itu bila ditalkinkan menyebut -LA-ILAHA-ILLALLAH- dia sibuk dengan kesakitan dan kengeriannya hingga tidak sempat memberi respons.
Malaikat maut akan datang dengan wajah yang berbeza. Jika orang soleh, malaikat datang dengan wajah yang lembut dan indah. Dengan bau yang harum. Ketika itu orang yang hampir mati itu akan mendapat ketenangan untuk melafazkan kalimah syahadah.
Namun, bagi orang fasik, malaikat maut akan datang dengan wajah yang mengerikan. Keadaan ini akan menambah derita selain derita sakatul maut yang sedia dihadapi. Waktu itu bila ditalkinkan menyebut -LA-ILAHA-ILLALLAH- dia sibuk dengan kesakitan dan kengeriannya hingga tidak sempat memberi respons.
Re: SAKARATUL MAUT
Mendengar pujian atau kutukan malaikat
Orang yang hendak mati akan dapat mendengar pujian atau kutukan daripada malaikat di-sisi-nya. Selama ini malaikat yang duduk di sebelah kiri dan kanan itulah yang mencatat amalan abik dan jahat. Jika amalan yang dilakukan seseorang itu baik, dia akan dipuji dengan kata-kata yang sangat menghiburkan menjelang kematian-nya.
Sebalik-nya, jika amalan-nya uruk, orang yang fasik itu akan dikutuk dengan kata-kata yang menyakitkan. bayangkan, betapa seksanya menghadapi kematian yang sangat sakit, malah ditambah pula dengan kutukan daripada malaikat.
Orang yang hendak mati akan dapat mendengar pujian atau kutukan daripada malaikat di-sisi-nya. Selama ini malaikat yang duduk di sebelah kiri dan kanan itulah yang mencatat amalan abik dan jahat. Jika amalan yang dilakukan seseorang itu baik, dia akan dipuji dengan kata-kata yang sangat menghiburkan menjelang kematian-nya.
Sebalik-nya, jika amalan-nya uruk, orang yang fasik itu akan dikutuk dengan kata-kata yang menyakitkan. bayangkan, betapa seksanya menghadapi kematian yang sangat sakit, malah ditambah pula dengan kutukan daripada malaikat.
Re: SAKARATUL MAUT
Dapat melihat tempat tinggal di akhirat
Firman Allah: " Akan di-angkat hijab yang menutup dan kamu akan melihat dengan pandangan yang tajam. " (Surah Qaf, 50:22)
Imam Ghazali telah memuatkan satu hadis berhubung ayat di atas dalam IHYA ULUMUDDIN: " Setiap seseorang daripada kamu tidak akan meninggal dunia, sebelum dia tahu ke manakah yang bakal diduduki-nya di syurga atau di neraka! "
Firman Allah: " Akan di-angkat hijab yang menutup dan kamu akan melihat dengan pandangan yang tajam. " (Surah Qaf, 50:22)
Imam Ghazali telah memuatkan satu hadis berhubung ayat di atas dalam IHYA ULUMUDDIN: " Setiap seseorang daripada kamu tidak akan meninggal dunia, sebelum dia tahu ke manakah yang bakal diduduki-nya di syurga atau di neraka! "
Re: SAKARATUL MAUT
Menghadapi godaan syaitan
Godaan syaitan mempunyai tahap-tahap tertentu. Lebih kuat iman seseorang, lebih hebat dan tinggi pangkat syaitan yang datang menggoda. Waktu ini syaitan tidak lagi datang untuk menyuruh melakukan maksiat tetapi untuk menukar akidah seseorang itu. Syaitan datang dengan membawa gambaran harta, tanah, rumah, dan lain-lain lagi milik kita yang amat disayangi. Hingga dengan itu menyebabkan kita berat sungguh rasanya untuk berpisah. Juga digambarkan orang yang paling dicintai dan orang yang paling dibenci untuk menambahkan lagi derita diwaktu itu.
Orang yang hampir mati itu berasa sangat dahaga. Syaitan akan memanipulasi keadaan itu dengan menyamar sebagai sesiapa sahaja yang kita sayangi. Syaitan datang dengan membawa air tetapi jika ingin meminumnya, kita akan dipujuk untuk menukar akidah terlebih dahulu.
Godaan syaitan mempunyai tahap-tahap tertentu. Lebih kuat iman seseorang, lebih hebat dan tinggi pangkat syaitan yang datang menggoda. Waktu ini syaitan tidak lagi datang untuk menyuruh melakukan maksiat tetapi untuk menukar akidah seseorang itu. Syaitan datang dengan membawa gambaran harta, tanah, rumah, dan lain-lain lagi milik kita yang amat disayangi. Hingga dengan itu menyebabkan kita berat sungguh rasanya untuk berpisah. Juga digambarkan orang yang paling dicintai dan orang yang paling dibenci untuk menambahkan lagi derita diwaktu itu.
Orang yang hampir mati itu berasa sangat dahaga. Syaitan akan memanipulasi keadaan itu dengan menyamar sebagai sesiapa sahaja yang kita sayangi. Syaitan datang dengan membawa air tetapi jika ingin meminumnya, kita akan dipujuk untuk menukar akidah terlebih dahulu.
Re: SAKARATUL MAUT
Ibnu Arabi, seorang ulama tasawuf dan ahli tafsir, waktu sedang sakaratul maut, orang yang datang menziarahinya semua-nya bertaraf ulama. Bila anaknya mentalkinkan -LA-ILAHA-ILLALLAH- beliau sebaliknya menjawab, " Tidak!!! Tidak!!! Tidak!!! " Kejadian itu sangatlah mengejutkan. Setelah agak lega sedikit, dia meminta air, lalu dihulurkan oleh anaknya. Anaknya bertanya, " Mengapa bapa menafikan kalimah syahadah? " Imam besar itu menjawab, " Oh, tidak anakku, aku tidak mendengarnya melainkan suara syaitan yang mengajak aku megikut agama Nasrani dan Yahudi! "
Begitulah 6 kegoncangan kematian yang akan menentukan satu antara dua jenis kematian, mati dalam husnul khatimah (kematian yang baik), atau mati dalam suul khatimah (kematian yang buruk).
Semoga anda, anda, anda, dan anda semua mendapat apa yang cuba saya sampaikan di sini. Sekadar satu peringatan untuk kita semua.
Wallahualam..
Sumber:http://www.pisyek.com/Tazkirah
Similar topics
» Maut dilibas Mat Rempit
» Lelaki maut dirempuh
» Dua anggota TUDM maut
» Bentong l OKU maut dirempuh lori
» Laluan maut depan hospital
» Lelaki maut dirempuh
» Dua anggota TUDM maut
» Bentong l OKU maut dirempuh lori
» Laluan maut depan hospital
:: SEMBANG UMUM :: ISLAMIC TALK
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum