Log in
Latest topics
» CHELSEA :: THE BLUESby faisalmik Thu Jan 07, 2016 9:31 am
» Bandar Koboi Tong Kiat @ Pekan Sungai Jerik
by MystiqueLove Sun Jun 21, 2015 4:26 am
» pasukan Pahang tengah power ni
by damien mikael Tue Mar 10, 2015 2:22 am
» 2 BUAH AIR-CON MURAH UNTUK DIJUAL
by anajo Fri Nov 28, 2014 8:33 pm
» Adakah anda sedang mencari peluang untuk menambah pendapatan hanya melalui internet sahaja?
by cucu cicit Wed Oct 08, 2014 2:38 pm
» Pantai Peranginan di Pekan
by cucu cicit Wed Aug 27, 2014 2:42 pm
» salam perkenalan kepada rodong2 seluruh pahang
by jai bentong Mon Dec 23, 2013 5:40 pm
» Perpustakaan Manga (Komik & Novel versi BM sahaja)
by Manga2 Mon Oct 21, 2013 4:50 pm
» Artis,Pelakon dan Penggiat Seni Berasal dari Pahang
by sayedchenor Fri Sep 13, 2013 7:05 pm
» Kemana hilangnya ilmu Pawang2 dan bomoh2 handal DiNegeri Pahang ini?
by sayedchenor Fri Sep 13, 2013 6:45 pm
MALAYSIA FUTSAL E-FANS & MEDIA 2010
Wed Apr 07, 2010 5:53 pm by Deto_8
Futsal E-fans & Media Edisi Ketiga Tahun 2010 dijangka diadakan pada 5hb June 2010, Sabtu.
Insya Allah PCC akan menghantar 1 team....
Meeting penyelarasan akan dibuat dalam masa terdekat.
Insya Allah PCC akan menghantar 1 team....
Meeting penyelarasan akan dibuat dalam masa terdekat.
Comments: 42
PCC MENYOKONG KEMPEN HARAPAN TANPA SUARA - KAMI PRIHATIN
Wed Apr 28, 2010 1:25 pm by sakur@86
Comments: 19
Diari Seorang Lelaki
4 posters
:: SEMBANG UMUM :: SEGMEN LELAKI
Page 1 of 1
Diari Seorang Lelaki
Cinta Suami Pada Isterinya
Based on True Story..
Dilihat dari usia beliau sudah tidak muda lagi, usia yang sudah senja bahkan sudah mendekati malam. Masa Pak Suyatno, 58 tahun ke sehariannya diisi dengan merawat isterinya yang sakit. isterinya juga sudah tua. Mereka berkahwin sudah lebih 32 tahun
Mereka dikurniakan 4 orang anak .......disinilah awal cubaan menerpa, setelah isterinya melahirkan anak ke empat .........
tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak boleh digerakkan. Hal itu terjadi selama dua tahun.
Menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak mampu digerakkan lagi.
Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapkan, dan mengangkat isterinya ke atas tempat tidur.
Sebelum berangkat ke tempat kerja dia meletakkan isterinya di hadapan TV supaya isterinya tidak berasa kesunyian.
Walau isterinya tidak dapat bercakap, tapi dia selalu melihat isterinya tersenyum, dan pak suyatno masih berasa beruntung kerana tempat kerjanya tidak begitu jauh dari rumahnya,
sehingga siang hari dia boleh pulang ke rumah untuk menyuapi isterinya makan. Petangnya dia pulang memandikan isterinya, mengganti pakaian, dan selepas maghrib dia temankan isterinya menonton tv sambil bercerita apa sahaja yang dia alami seharian.
Walaupun isterinya hanya mampu memandang (tidak mampu memberikan respons ), pak suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda dan bergurau dengan isterinya setiap kali menjelang tidur.
Rutin ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan sabar dia merawat isterinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak-anak mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yang masih kuliah.
Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul di rumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Kerana setelah menikah mereka tinggal dengan keluarga masing-masing.
Dan pak suyatno tetap merawat ibu kepada anak-anaknya, dan yang dia inginkan hanya satu: semua anaknya berjaya.
Dengan kalimat yang cukup hati2 anak yang sulung berkata : "Pak kami ingin sekali merawat ibu ... Semenjak kami kecil kami melihat bapak merawat ibu dan tidak ada sedikit pun keluhan keluar dari bibir bapak, bahkan bapak tidak izinkan kami menjaga ibu."
Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-katanya .........
"Sudah yang kali keempat kami mengizinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengizinkannya. Bila papak akan menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini .....
kami sudah tidak sampai hati melihat bapak begini... kami berjanji akan merawat ibu dengan sebaik-baiknya secara bergantian," ujar anaknya yang sulung merayu.
Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak didugaoleh anak-anaknya.
"Anak-anakku. .... jikalau hidup di dunia ini hanya untuk nafsu.... mungkin bapak akan berkahwin lagi.... tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di sampingku... . itu sudah lebih dari cukup. Dia telah melahirkan kalian..."
Sejenak kerongkongannya tersekat..."Kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta
yang tidak dapat dinilai dengan apapun.Cuba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti Ini ?
Kalian menginginkan bapak bahagia .... Apakah batin bapak dapat bahagia meninggalkan ibumu dalam keadaannya seperti sekarang ?
Kalian menginginkan bapak yang masih diberi Allah kesihatan yang baik dirawat oleh orang lain .......bagaimana dengan ibumu yg masih sakit ?
Sejenak meledaklah tangis anak-anak pak Suyatno...Merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata ibunya... Dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu...
Sampailah akhirnya pak Suyatno diundang oleh salah satu stesen TV swasta untuk menjadi panel jemputan acara Bimbingan Rohani Selepas subuh dan juru acara pun mengajukan pertanyaan kepada pak suyatno...
Kenapa bapak mampu bertahan selama 25 tahun merawat Isteri yang sudah tidak mampu berbuat apa-apa?
Ketika itu pak Suyatno pun menangis.... tamu yang hadir di studio yang kebanyakan kaum ibu pun tidak mampu menahan haru...
Disitulah pak suyatno bercerita...Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta tapi dia tidak mencintai kerana Allah, maka semuanya akan luntur...
Saya memilih isteri saya menjadi pendamping hidup saya .......Sewaktu dia sihat diapun dengan sabar merawat saya... Mencintai saya dengan sepenuh hati zahir dan batinnya bukan dengan mata kepala semata-mata. .. dan dia memberi saya 4 orang anak yang lucu dan baik-baik...
Sekarang dia sakit berkorban untuk saya kerana Allah... Dan itu merupakan ujian bagi saya.
Sihat pun belum tentu saya mencari penggantinya. .. apalagi dia sakit ... Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya mengadu kepada Allah di atas sajadah supaya meringankan penderitaan isteri saya.
Dan saya yakin hanya kepada Allah tempat saya mengadukan rahsia dan segala kesukaran saya...kerana DIA maha Mendengar... .
Based on True Story..
Dilihat dari usia beliau sudah tidak muda lagi, usia yang sudah senja bahkan sudah mendekati malam. Masa Pak Suyatno, 58 tahun ke sehariannya diisi dengan merawat isterinya yang sakit. isterinya juga sudah tua. Mereka berkahwin sudah lebih 32 tahun
Mereka dikurniakan 4 orang anak .......disinilah awal cubaan menerpa, setelah isterinya melahirkan anak ke empat .........
tiba-tiba kakinya lumpuh dan tidak boleh digerakkan. Hal itu terjadi selama dua tahun.
Menginjak tahun ke tiga seluruh tubuhnya menjadi lemah bahkan terasa tidak bertulang lidahnyapun sudah tidak mampu digerakkan lagi.
Setiap hari pak suyatno memandikan, membersihkan kotoran, menyuapkan, dan mengangkat isterinya ke atas tempat tidur.
Sebelum berangkat ke tempat kerja dia meletakkan isterinya di hadapan TV supaya isterinya tidak berasa kesunyian.
Walau isterinya tidak dapat bercakap, tapi dia selalu melihat isterinya tersenyum, dan pak suyatno masih berasa beruntung kerana tempat kerjanya tidak begitu jauh dari rumahnya,
sehingga siang hari dia boleh pulang ke rumah untuk menyuapi isterinya makan. Petangnya dia pulang memandikan isterinya, mengganti pakaian, dan selepas maghrib dia temankan isterinya menonton tv sambil bercerita apa sahaja yang dia alami seharian.
Walaupun isterinya hanya mampu memandang (tidak mampu memberikan respons ), pak suyatno sudah cukup senang bahkan dia selalu menggoda dan bergurau dengan isterinya setiap kali menjelang tidur.
Rutin ini dilakukan pak suyatno lebih kurang 25 tahun. Dengan sabar dia merawat isterinya bahkan sambil membesarkan ke empat buah hati mereka, sekarang anak-anak mereka sudah dewasa tinggal si bungsu yang masih kuliah.
Pada suatu hari ke empat anak suyatno berkumpul di rumah orang tua mereka sambil menjenguk ibunya. Kerana setelah menikah mereka tinggal dengan keluarga masing-masing.
Dan pak suyatno tetap merawat ibu kepada anak-anaknya, dan yang dia inginkan hanya satu: semua anaknya berjaya.
Dengan kalimat yang cukup hati2 anak yang sulung berkata : "Pak kami ingin sekali merawat ibu ... Semenjak kami kecil kami melihat bapak merawat ibu dan tidak ada sedikit pun keluhan keluar dari bibir bapak, bahkan bapak tidak izinkan kami menjaga ibu."
Dengan air mata berlinang anak itu melanjutkan kata-katanya .........
"Sudah yang kali keempat kami mengizinkan bapak menikah lagi, kami rasa ibupun akan mengizinkannya. Bila papak akan menikmati masa tua bapak dengan berkorban seperti ini .....
kami sudah tidak sampai hati melihat bapak begini... kami berjanji akan merawat ibu dengan sebaik-baiknya secara bergantian," ujar anaknya yang sulung merayu.
Pak Suyatno menjawab hal yang sama sekali tidak didugaoleh anak-anaknya.
"Anak-anakku. .... jikalau hidup di dunia ini hanya untuk nafsu.... mungkin bapak akan berkahwin lagi.... tapi ketahuilah dengan adanya ibu kalian di sampingku... . itu sudah lebih dari cukup. Dia telah melahirkan kalian..."
Sejenak kerongkongannya tersekat..."Kalian yang selalu kurindukan hadir di dunia ini dengan penuh cinta
yang tidak dapat dinilai dengan apapun.Cuba kalian tanya ibumu apakah dia menginginkan keadaannya seperti Ini ?
Kalian menginginkan bapak bahagia .... Apakah batin bapak dapat bahagia meninggalkan ibumu dalam keadaannya seperti sekarang ?
Kalian menginginkan bapak yang masih diberi Allah kesihatan yang baik dirawat oleh orang lain .......bagaimana dengan ibumu yg masih sakit ?
Sejenak meledaklah tangis anak-anak pak Suyatno...Merekapun melihat butiran-butiran kecil jatuh di pelupuk mata ibunya... Dengan pilu ditatapnya mata suami yang sangat dicintainya itu...
Sampailah akhirnya pak Suyatno diundang oleh salah satu stesen TV swasta untuk menjadi panel jemputan acara Bimbingan Rohani Selepas subuh dan juru acara pun mengajukan pertanyaan kepada pak suyatno...
Kenapa bapak mampu bertahan selama 25 tahun merawat Isteri yang sudah tidak mampu berbuat apa-apa?
Ketika itu pak Suyatno pun menangis.... tamu yang hadir di studio yang kebanyakan kaum ibu pun tidak mampu menahan haru...
Disitulah pak suyatno bercerita...Jika manusia didunia ini mengagungkan sebuah cinta tapi dia tidak mencintai kerana Allah, maka semuanya akan luntur...
Saya memilih isteri saya menjadi pendamping hidup saya .......Sewaktu dia sihat diapun dengan sabar merawat saya... Mencintai saya dengan sepenuh hati zahir dan batinnya bukan dengan mata kepala semata-mata. .. dan dia memberi saya 4 orang anak yang lucu dan baik-baik...
Sekarang dia sakit berkorban untuk saya kerana Allah... Dan itu merupakan ujian bagi saya.
Sihat pun belum tentu saya mencari penggantinya. .. apalagi dia sakit ... Setiap malam saya bersujud dan menangis dan saya mengadu kepada Allah di atas sajadah supaya meringankan penderitaan isteri saya.
Dan saya yakin hanya kepada Allah tempat saya mengadukan rahsia dan segala kesukaran saya...kerana DIA maha Mendengar... .
strikerbuncit- Ahli Dewan Undangan Negeri
- Posts : 1885
Points : 2077
Join date : 29/04/2009
Location : [PCC023] - Putrajaya / Old Trafford
Re: Diari Seorang Lelaki
KEBAHAGIAAN SEORANG SUAMI
Seorang lelaki telah berumah-tangga dengan seorang wanita solehah. Hasil dari perkahwinan ini pasangan tersebut telah dikurniakan beberapa orang anak lelaki dan perempuan, kehidupan mereka sekeluarga sungguh bahagia dan sejahtera.
Si isteri sewaktu hidupnya, adalah seoarang wanita yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia dan rajin beribadah, ia juga adalah isteri yang setia dan taat kepada suaminya, seorang ibu yang penyayang dan sebaik-baik pendidik kepada anak-anak-anaknya.
Rumah tangga yang indah ini kekal selama 22 tahun, sehinggalah si isteri meninggal dunia. Setelah jenazah si isteri diuruskan dengan sempurna, disolatkan dan dikebumikan, maka semua ahli-keluarga, saudara-mara dan kaum-kerabat berhimpun di rumah si suami untuk mengucapkan ta'ziah. Kesemua yang berhimpun itu mahu mengucapkan kata-kata yang boleh meringankan dan mengurangkan rasa pilu dan kesedihan si suami kerana kehilangan isteri yang paling dikasihi dan dicintai.
Namun demikian, sebelum sempat sesiapapun berkata-kata, si suami telah berkata: " semoga tidak ada sesiapapun dari kamu yang mengucapkan ta'ziah kepadaku sebaliknya dengarlah kata-kata ku ini."
Semua yang berhimpun terkejut dan terdiam dengan kata-kata si suami itu..
Si suami meneruskan kata-katanya: " Demi Allah yang tiada AIlah yang berhak disembah melainkan-Nya, sesungguhnya hari ini adalah hari yang paling bahagia dan gembira bagiku, lebih gembira dan bahagia dari malam pertamaku bersama isteriku itu.
Maha Suci Allah Ta'ala, sesungguhnya isteriku itu adalah sebaik-baik wanita bagiku, kerana ia sentiasa mentaatiku, menguruskan diriku dan anak-anakku dengan sebaik-baiknya dan juga ia telah mendidik anak-anakku dengan sempurna. Aku sentiasa bercita-cita untuk membalas segala jasa-baik yang dilakukannya kepada diriku. Apabila ia meninggal dunia aku teringat sebuah hadith Nabi (salla 'Llahu 'alayhi wa aalihi wa sallam);
"Mana-mana wanita yang meninggal-dunia sedang suaminya redho kepadanya pasti akan masuk ke dalam Syurga."
Tatkala akan meletakkan jenazahnya di dalam lahad, aku telah meletakkan tanganku di kepalanya dan aku berkata: "Wahai Allah, Aku sesungguhnya redho kepadanya, maka redhoilah ia." Kulang-ulang kata-kataku itu, sehingga tenang dan puas hatiku.
Ketahuilah sekalian, sesungguhnya aku, di saat ini amat berbahagia dan bergembira, tidak dapat ku gambarkan kepada kalian betapa hebatnya kebahagian dan kegembiraan yang ku rasakan ini.
Maka barang siapa yang telah bercadang untuk mengucapkan ta'ziah kepada ku atas kematian isteriku itu, maka janganlah kamu melakukannya. Sebaliknya ucapkanlah tahniah kepadaku, kerana isteri telah meninggal dunia dalam keadaan aku redho kepadanya.. Semoga Allah Ta'ala menerima isteriku dengan keredhoan-Nya. "
Masyaallah…alangkah bahagianya mendapat keredhaan suami mcm nie…adakah kita mampu lakukan seperti yg dilakukan terhadap suaminya sehingga pemergiannya diredhai dan membahgiakan suaminya….kebanyakka n sekarang nie ramai gak suami2 yg redha dan bahagia jika isteri mereka meninggal dunia..tetapi bahagia kerana boleh kawin lagi…hehehee
Seorang lelaki telah berumah-tangga dengan seorang wanita solehah. Hasil dari perkahwinan ini pasangan tersebut telah dikurniakan beberapa orang anak lelaki dan perempuan, kehidupan mereka sekeluarga sungguh bahagia dan sejahtera.
Si isteri sewaktu hidupnya, adalah seoarang wanita yang beriman dan bertaqwa, berakhlak mulia dan rajin beribadah, ia juga adalah isteri yang setia dan taat kepada suaminya, seorang ibu yang penyayang dan sebaik-baik pendidik kepada anak-anak-anaknya.
Rumah tangga yang indah ini kekal selama 22 tahun, sehinggalah si isteri meninggal dunia. Setelah jenazah si isteri diuruskan dengan sempurna, disolatkan dan dikebumikan, maka semua ahli-keluarga, saudara-mara dan kaum-kerabat berhimpun di rumah si suami untuk mengucapkan ta'ziah. Kesemua yang berhimpun itu mahu mengucapkan kata-kata yang boleh meringankan dan mengurangkan rasa pilu dan kesedihan si suami kerana kehilangan isteri yang paling dikasihi dan dicintai.
Namun demikian, sebelum sempat sesiapapun berkata-kata, si suami telah berkata: " semoga tidak ada sesiapapun dari kamu yang mengucapkan ta'ziah kepadaku sebaliknya dengarlah kata-kata ku ini."
Semua yang berhimpun terkejut dan terdiam dengan kata-kata si suami itu..
Si suami meneruskan kata-katanya: " Demi Allah yang tiada AIlah yang berhak disembah melainkan-Nya, sesungguhnya hari ini adalah hari yang paling bahagia dan gembira bagiku, lebih gembira dan bahagia dari malam pertamaku bersama isteriku itu.
Maha Suci Allah Ta'ala, sesungguhnya isteriku itu adalah sebaik-baik wanita bagiku, kerana ia sentiasa mentaatiku, menguruskan diriku dan anak-anakku dengan sebaik-baiknya dan juga ia telah mendidik anak-anakku dengan sempurna. Aku sentiasa bercita-cita untuk membalas segala jasa-baik yang dilakukannya kepada diriku. Apabila ia meninggal dunia aku teringat sebuah hadith Nabi (salla 'Llahu 'alayhi wa aalihi wa sallam);
"Mana-mana wanita yang meninggal-dunia sedang suaminya redho kepadanya pasti akan masuk ke dalam Syurga."
Tatkala akan meletakkan jenazahnya di dalam lahad, aku telah meletakkan tanganku di kepalanya dan aku berkata: "Wahai Allah, Aku sesungguhnya redho kepadanya, maka redhoilah ia." Kulang-ulang kata-kataku itu, sehingga tenang dan puas hatiku.
Ketahuilah sekalian, sesungguhnya aku, di saat ini amat berbahagia dan bergembira, tidak dapat ku gambarkan kepada kalian betapa hebatnya kebahagian dan kegembiraan yang ku rasakan ini.
Maka barang siapa yang telah bercadang untuk mengucapkan ta'ziah kepada ku atas kematian isteriku itu, maka janganlah kamu melakukannya. Sebaliknya ucapkanlah tahniah kepadaku, kerana isteri telah meninggal dunia dalam keadaan aku redho kepadanya.. Semoga Allah Ta'ala menerima isteriku dengan keredhoan-Nya. "
Masyaallah…alangkah bahagianya mendapat keredhaan suami mcm nie…adakah kita mampu lakukan seperti yg dilakukan terhadap suaminya sehingga pemergiannya diredhai dan membahgiakan suaminya….kebanyakka n sekarang nie ramai gak suami2 yg redha dan bahagia jika isteri mereka meninggal dunia..tetapi bahagia kerana boleh kawin lagi…hehehee
strikerbuncit- Ahli Dewan Undangan Negeri
- Posts : 1885
Points : 2077
Join date : 29/04/2009
Location : [PCC023] - Putrajaya / Old Trafford
Re: Diari Seorang Lelaki
perrggghhh...mantap seyh citer tu...
lepat_ubi- A.D.O
- Posts : 1316
Points : 1348
Join date : 25/05/2009
Age : 35
Location : TRANUNG KITE..../ JENGKA 04
Re: Diari Seorang Lelaki
"Mana-mana wanita yang meninggal-dunia sedang suaminya redho kepadanya pasti akan masuk ke dalam Syurga."
Sapa tak sayang bini weh..
tapi kita belum mengalami sebegini..
isteri yang sabo pada suami
tidak pernah menyakit hati suami
jaga amanah suami(rumahtangga)
susah amat ler nih...
Re: Diari Seorang Lelaki
zulkbo wrote:"Mana-mana wanita yang meninggal-dunia sedang suaminya redho kepadanya pasti akan masuk ke dalam Syurga."
Sapa tak sayang bini weh..
tapi kita belum mengalami sebegini..
isteri yang sabo pada suami
tidak pernah menyakit hati suami
jaga amanah suami(rumahtangga)
susah amat ler nih...
maaf ler nak nyampuk sket...somi yang penyabor pun payoh gak nak carik zaman la nih,..
Similar topics
» Diari Seorang isteri....
» Jokess N HUmOOR...
» Kelebihan Seorang Wanita
» Lelaki Mengandung..??
» Lelaki Serius
» Jokess N HUmOOR...
» Kelebihan Seorang Wanita
» Lelaki Mengandung..??
» Lelaki Serius
:: SEMBANG UMUM :: SEGMEN LELAKI
Page 1 of 1
Permissions in this forum:
You cannot reply to topics in this forum